One : Two Souls, One Body
Another good book. No, it's great that this one made me cry.
Grace dan Tippi adalah dua orang kembar siam yang memiliki dua kepala, dua tangan untuk masing-masing dari mereka, namun satu pinggul dan satu pasang kaki. Mereka bersekolah di rumah, dan setiap mereka bepergian, keluarga mereka akan menutupi mereka untuk menghindari tatapan dan omongan orang-orang. Grace dan Tippi sudah terbiasa dianggap aneh, bahkan dipanggil monster oleh anak-anak di sekitar rumah mereka.
Suatu saat keluarga mereka tidak mampu lagi membiayai home schooling mereka, sehingga Grace dan Tippi harus masuk sekolah umum. Rasanya menakutkan, tapi akhirnya mereka mendapat dua orang teman. Lalu, sebuah stasiun televisi datang dan menjanjikan bayaran yang besar bila mereka bersedia membiarkan para kru televisi memfilmkan kehidupan mereka.
Kedua orang tua mereka tentunya tidak ingin 'menjual' kedua anak mereka dengan mempublikasikannya pada media. Namun Grace dan Tippi berpendapat lain. Mereka menerima tawaran itu agar keluarganya dapat mencukupi kebutuhan. Dari sanalah, perjalanan Grace dan Tippi dimulai. Mereka harus menghadapi dunia, dan terlebih lagi, kehidupan baru mereka di sekolah.
*****
Kalau novel biasanya berisi rentetan paragraf dan bab, buku ini berisi cerita yang diceritakan dalam bentuk puisi-puisi bebas.
Nah, bisa dibilang, karena bentuknya yang unik, buku ini terasa seperti easy read. Puisinya memiliki judul-judul tersendiri, namun ceritanya tetap berkesinambungan. Kamu nggak akan bingung dengan format yang tidak biasa ini. Justru per halamannya terasa cepat banget buat dibaca karena ada jeda antar bait dalam tiap puisinya dan tiap-tiap puisinya tidak terlalu panjang. Bisa dibilang, ini buku yang simpel namun sangat menyentuh.
Karakter dalam buku ini tidak banyak, tapi tiap tokohnya berkesan. Tiap tokohnya memiliki karakternya masing-masing sehingga tiap-tiap karakternya menjadi unik. Bahkan antara Grace dan Tippi yang kembar pun ada perbedaan.
Buku ini diceritakan dari sudut pandang Grace. Yang paling aku sukai, cara penulisan Sarah Crossan dalam menceritakan kisah Grace dan Tippi terasa begitu lembut. Bahasanya nggak berat dan nggak puitis, namun itu yang membuatku merasa akrab dengan ceritanya.
Akhir kata, aku belajar banyak banget dari buku ini. Tentang makna sisters, makna kekeluargaan, persahabatan, banyak hal. Buku ini adalah must-read yang menurutku nggak boleh kamu lewatkan.
My ratings : 5/5

Comments
Post a Comment