Hi, Bibliophiles!

You can call me Sherry. Do you ever have something you love so much? I do. Books are my life, and that's why this page is here. I usually write in Indonesian language, but you can change the language above if you want to. I usually post on Saturday or Sunday. (If not then maybe I'm busy *rotfl*)

Discover My Books On Instagram

"I am a part of everything that I have read."
- Theodore Roosevelt

Questions From 13 Reasons Why : Ngobrol-Ngobrol Tentang Suicide Issue (FREE SPOILER)

"Sebab sebagian luka itu tidak bisa dilihat secara kasatmata."
- Thirteen Reasons Why, hal 82

Setelah bahas-bahas isi bukunya kemarin, hari ini aku mau mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menjadi bonus di bagian belakang buku 13 Reasons Why terbitan Penerbit Spring. Aku coba untuk nggak spoiler. Tapi, nggak cuma dijawab. Hari ini, kita juga mau banyak belajar tentang suicide issue.
Mari kita awali dengan pertanyaan dariku: pernah nggak sih kalian berpikir untuk bunuh diri? Kalau pernah, tenang aja, menurutku itu wajar kok. Anak remaja rentan mengalami stress dan daya tahan setiap orang terhadap stress berbeda-beda. Ada yang bisa melewatinya dengan baik, namun sebagian orang yang kehilangan harapan di dalam proses itu terkadang memilih jalan yang salah dengan bunuh diri. Lewat pengalaman Hannah Baker di 13 Reasons Why, pembaca diajak 'melihat' dan merasakan suicide issue ini.

1. Hannah menyebutkan rumor-rumor yang dia harap dapat dijauhinya ketika keluarganya pindah kota. Apa kira-kira maksud ucapannya? Jelaskan kata rumor. Apa yang diangkat kisah ini mengenai sebuah rumor pada umumnya? Diskusikan bagaimana rumor dan kenyataan bisa saling berhubungan. Apakah satu rumor lebih buruk daripada yang lainnya? Bisakah rumor bersifat positif? Apakah kisah Hannah mengubah sudut pandangmu terhadap topik itu?

Rumor. Dari sudut pandangku, kata rumor lebih berkonotasi negatif daripada positif. Biasanya rumor menyangkut apa yang 'katanya' pernah atau dapat dilakukan seseorang. Contohnya, aku pernah dengar dari temanku kalau katanya temannya yang nanti satu kampus denganku anaknya aneh. "Jangan dekat-dekat dia deh," gitu katanya. Tapi, itu baru rumornya. Apakah aku langsung percaya? Tentunya nggak. Kamu nggak boleh menilai seseorang hanya berdasarkan 'katanya'.
Dalam kasus Hannah, menurutku dia ingin menjauhi rumor-rumor tentangnya yang ada di kotanya dulu karena rumor-rumor itu negatif. Rumor-rumor yang jelek. Karena Hannah bilang itu rumor, maka aku yakin cerita-cerita tentang Hannah itu nggak benar. Tapi, tetap saja, rumor itu yang membuat reputasi Hannah terlihat jelek di mata orang-orang yang tidak mengenalnya dengan baik. 
Contohnya, kamu mendengar rumor bahwa si A pemakai narkoba. Suatu saat, si A mengajak kamu ngobrol. Aku cukup yakin, kalau aku jadi kamu, rumor itu adalah hal pertama yang terlintas di kepalaku. Aku akan lebih berhati-hati dalam berteman dengan si A. Walaupun aku tahu itu hanya rumor yang belum pasti, namun setengah dari diriku tanpa sadar memercayainya. Nah, begitu pula dengan orang lain. Dalam kasus Hannah, rumor-rumor tentangnya yang jelek ini bisa membuat orang lebih berhati-hati dalam berteman dengannya atau malah mendekatinya karena ingin memastikan kebenaran rumor itu. Hannah jadi kesulitan menemukan teman-teman yang melihat dirinya apa adanya tanpa gangguan rumor itu. See? Kata-kata itu bisa lebih tajam dari pisau. Satu rumor jelek bisa sangat menyusahkan seseorang di seluruh kehidupannya.
Rumor bisa bersifat positif. Misalnya, kalau kamu mendengar si A orangnya baik dan suka membantu, pasti kamu akan mengajak dia berkenalan, bukan? Kamu akan mencoba berteman dengannya karena katanya dia baik. Rumor-rumor positif seperti ini menurutku lumayan membantu seseorang dalam kehidupannya.

2. Hannah juga mengatakan, "Tak ada yang tahu pasti sebesar apa dampak yang mereka timbulkan kepada kehidupan orang lain. Seringkali, kita tidak menyadarinya. Tapi dampaknya tetap ada."
Diskusikan mengenai konsep persepsi individual dan bagaimana hal itu berkontribusi pada perkembangan cerita Hannah. Apa menurutmu yang Hannah maksud dengan "dampaknya tetap ada"?

Nah, ini nih, salah satu quotes yang kusukai dari 13 Reasons Why. Dalam buku, Hannah menyebut-nyebut efek bola salju. Dalam Cambridge Dictionary, snowball effect didefinisikan sebagai situasi di mana sesuatu bertambah besar dalam ukuran atau kepentingan dengan proses yang terus bertambah cepat. Bisa juga dibilang sebagai masalah yang terus berdatangan sampai menumpuk. Dalam kasus Hannah yang diawali oleh sebuah rumor, masalahnya terus dan terus bermunculan, menjadi semakin besar hanya karena satu rumor buruk tentang dirinya. Hannah benar. Kita tak bisa tahu sebesar apa dampak yang kita timbulkan (baik atau buruk) terhadap kehidupan orang lain. Hal yang kita anggap kecil (seperti komentar jelek di media sosial, kritik, atau bahkan verbal bullying) dapat membuat seseorang stress sampai bunuh diri seperti Hannah. Kita tidak pernah tahu apa yang sedang dialami seseorang. Mungkin saja tindakan buruk kita yang kecil membuat orang itu semakin terpuruk.
Yang kedua: persepsi. Dalam Cambridge Dictionary, persepsi didefinisikan sebagai suatu kepercayaan atau pendapat yang seringkali dipercayai oleh banyak orang dan didasari oleh bagaimana suatu hal TERLIHAT. Jadi, terkadang persepsi hanyalah bayangan orang, bukan berdasarkan fakta yang sebenarnya. Hanya yang terlihat, bukan berdasarkan faktanya. Dalam kasus Hannah, rumor-rumor jelek membuat orang-orang memiliki persepsi yang buruk pada dirinya. Orang-orang jadi memperlakukannya berdasarkan persepsi mereka.
"Dampaknya tetap ada" berarti apa yang kamu perbuat terhadap seseorang akan menempel selama orang itu masih hidup. Seperti trauma: bisa diatasi, namun mungkin korban akan tetap teringat kalau ada trigger-nya. Walau mungkin efeknya tidak separah itu setelah penanganan, namun tetap saja mengingat peristiwa tersebut menimbulkan perasaan tidak nyaman pada korban.

3. Selama mendengarkan kasetnya, Clay memberi tahu Hannah, "Kau memilih seperti ini. Kau punya pilihan, tapi kau memilih mendorongku menjauh. Aku bisa membantumu." Apa kau setuju dengan Clay? Apa Hannah secara sadar membuat keputusan seperti yang dikatakan Clay? Apa pilihan-pilihan lain yang Hannah punya selain bunuh diri? Kisah ini berkisar pada tiga belas alasan yang Hannah percaya berkontribusi untuk mengakhiri hidupnya. Apakah ada tiga belas alasan yang sama pentingnya untuk dia tetap hidup?

Menurutku sih, keputusan Hannah untuk 'mendorong Clay menjauh' tidak dilakukan secara sadar. Ada beberapa alasan yang mungkin Hannah pikirkan. Misalnya saja, dia takut Clay berubah setelah tahu masalahnya, dia takut Clay menganggapnya gadis bermasalah lalu menjauh, dia takut dianggap aneh. Terlebih lagi, dia takut ceritanya tidak dihargai. Menurut pengalamanku sendiri, terkadang rasa takut untuk menceritakan sebuah masalah timbul karena aku terlalu takut kalau orang-orang yang kupilih malah menganggap remeh masalahku dan menganggapku aneh karena terlalu memikirkan masalah yang menurut mereka kecil. Alasan kedua, aku takut membebani mereka dengan masalahku.
Karena hal ini, aku belajar bahwa tidak ada masalah yang remeh. Jangan meremehkan masalah seseorang hanya karena bagimu itu bukan masalah besar. Rangkul orang itu dan dengarkan dia. Menjadi seorang pendengar yang baik saja sudah sangat membantu. Paling tidak orang itu merasa dimengerti. Aku ingat di dalam buku, Hannah pernah berkata kalau setidaknya setiap orang perlu merasa dimengerti.
Hannah punya banyak sekali pilihan selain bunuh diri. Dia bisa mencoba menceritakan masalahnya kepada orang lain atau bahkan orang tuanya. Dia bisa mencari pertolongan profesional seperti terapis. Terapis kebanyakan tidak dipilih karena persepsi orang-orang: terapis hanya untuk orang-orang yang bermasalah jiwanya. Kenyataannya tidak juga. Terapis akan sangat membantu Hannah dalam persoalannya. Mungkin kalau Hannah menemukan seseorang yang bisa mengerti, Hannah tidak akan kehilangan harapan dan bunuh diri. Namun, perlu dicatat juga, dalam kondisi ketika Hannah sedang berada di titik terbawahnya, kehilangan harapan dan tersesat, pikiran-pikirannya juga menjadi tidak rasional. Menurutku memang sulit menanganinya kalau Hannah sendiri tidak mau menceritakan masalahnya dan tidak ada temannya yang menyadari hal ini. Guru BK di sekolahku pernah bilang: "Kadang-kadang, kalau orang itu nyuruh kita pergi, artinya bukan benar-benar dia nggak mau cerita. Mungkin aja dia mau kita kejar dia, dia mau lihat seberapa peduli kita sama dia." Nah, agak sulit kan memahami orang? Tapi jadi belajar juga sih, mungkin kalau ada temanmu yang bermasalah kayak gini, coba 'kejar' dia dan terus tanyakan kondisinya.
Ada banyak sekali alasan bagi Hannah untuk tetap hidup. Bahkan mungkin lebih dari tiga belas. Sebut saja: dia masih remaja, hidupnya anugerah, orang tuanya menyayanginya, dia berbakat, dia memiliki kesempatan untuk merangkai masa depannya seandainya saja dia tidak bunuh diri, dia hanya harus bertahan melewati masa SMA yang bisa dibilang sebentar dibandingkan seluruh hidupnya, masih ada orang-orang yang dapat mengenal dirinya yang asli, ada seribu satu cara untuk membuktikan rumor itu salah (dengan tindakannya terhadap orang lain), dan masih banyak lagi.

Nah, apakah kamu punya pendapat lainnya tentang beberapa pertanyaan di atas? Bahas yuk di kolom comment! :)

Comments

Popular Posts